Kamis, 07 April 2011

TAHAP-TAHAP PEMILIHAN METODE PENGANGKATAN BUATAN


Panduan pemilihan metoda pengangkatan buatan dibagi menjadi tiga tahap pemilihan, yaitu:

A. Tahap pertama
Lokasi sumur dan ketersediaan sumber tenaga listrik dan gas merupakan faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan pada tahap pertama ini. Kedua faktor tersebut sangat penting sekali dan dapat mengeliminasi suatu metoda sebagai alternatif metoda pengangkatan buatan di suatu lapangan, sehingga proses pemilihan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya dengan jumlah alternatif pilihan yang lebih sedikit. Jadi tahap pertama ini dapat juga disebut sebagai tahap penyederhaan. Hasil penyeleksian pada tahap pertama terdiri atas delapan kasus pemilihan dengan alternatif pemilihan sebagai berikut:

a. Sucker rod pump, electric submersible pump, hydraulic jet pump, cavity pump dan continous gas lift, apabila lapangan berada di onshore dengan ketersediaan tenaga listrik dan gas yang cukup untuk mendukung operasi electric submersible pump dan continous gas lift.

b. Sucker rod pump, electric submersible pump, cavity pump dan hydraulic jet pump apabila lapangan terdapat di onshore dengan persediaan listrik yang cukup untuk mendukung operasi electric submersible pump tetapi tidak tersedia gas yang cukup untuk mendukung operasi continous gas lift.

c. Sucker rod pump, hydraulic jet pump, cavity pump dan continous gas lift apabila lapangan terdapat di onshore dengan ketersediaan gas yang cukup untuk mendukung operasi continous gas lift tetapi listrik yang cukup tidak dapat disediakan untuk mendukung operasi electric submersible pump.

d. Sucker rod pump, cavity pump dan hydraulic jet pump apabila lapangan terdapat di onshore tetapi tidak tersedia gas yang cukup untuk mendukung operasi continous gas lift dan tenaga listrik yang cukup tidak dapat disediakan untuk mendukung operasi electric submersible pump.

e. Electric submersible pump, hydraulic jet pump, dan continous gas lift apabila lapangan terdapat di offshore dengan ketersediaan tenaga listrik dan gas yang cukup untuk mendukung operasi electric submersible pump dan continous gas lift.

f. Electric submersible pump dan hydraulic jet pump apabila lapangan terdapat di offshore dengan persediaan listrik yang cukup untuk mendukung operasi electric submersible pump tetapi tidak tersedia gas yang cukup untuk mendukung operasi continous gas lift.

g. Hydraulic jet pump dan continous gas lift apabila lapangan terdapat di offshore dengan ketersediaan gas yang cukup untuk mendukung operasi continous gas lift tetapi listrik yang cukup tidak dapat disediakan untuk mendukung operasi electric submersible pump.

h. Hydralic jet pump merupakan metoda yang tepat diaplikasikan pada suatu lapangan yang terdapat di offshore tetapi gas tidak tersedia untuk mendukung operasi continous gas lift dan tenaga listrik yang cukup tidak dapat disediakan untuk mendukung operasi electric submersible pump.

B. Tahap kedua
Pada tahap kedua ini, faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan adalah kondisi reservoar, kondisi fluida, dan kondisi lubang sumur. Faktor- faktor ini terdiri atas beberapa parameter yang berpengaruh terhadap proses pemilihan metoda pengangkatan buatan. Berdasarkan pengalaman penggunaan metoda pengangkatan buatan di lapangan-lapangan minyak, maka batasan pengaruh parameter ini secara kuantitatif dapat ditentukan. Parameter-parameter tersebut memiliki tingkat prioritas yang sama dan sifatnya sebagai tambahan dalam proses pemilihan metoda pengangkatan buatan yang tepat. Hasil yang mungkin diperoleh pada tahap pertama ini adalah:


Langsung diperoleh suatu metoda pengangkatan buatan yang tepat dengan cara membandingkan pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap setiap alternative metoda pengangkatan buatan, atau apabila reservoar memiliki GOR yang tinggi atau kandungan pasir yang tinggi, maka dapat dipilih continous gas lift, karena memiliki banyak kelebihan pada kondisi tersebut dibandingkan dengan metoda lainnya

Masih terdapat beberapa alternatif metoda pengangkatan buatan karena pengaruh parameter-paramater tersebut terhadap alternatif yang ada sama atau hampir sama, dan proses pemilihan dilanjutkan ke tahap ketiga.

C. Tahap ketiga
Apabila hasil dari proses pemilihan metoda pengangkatan buatan pada tahap kedua masih menyisakan beberapa alternatif pemilihan, maka proses pemilihan harus dilanjutkan ke tahap ketiga. Tahap ketiga ini merupakan tahap akhir pemilihan dimana suatu metoda yang tepat yang akan diaplikasikan di suatu lapangan dapat diperoleh. Pada tahap ketiga ini, faktor-faktor yang menjadi dasar pemilihan adalah harga operating cost dan capital cost, hasil prediksi performance sumur, hasil prediksi produksi sumur, kemampuan suatu metoda dalam mengatasi problema produksi yang terdapat pada sumur, dan kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh suatu metoda pengangkatan buatan. Suatu metoda pengangkatan buatan yang tepat dapat diperoleh dari hasil perbandingan lima factor tersebut diatas.
Kelima faktor tersebut tergantung pada kondisi lapangan dan kemajuan teknologi, sehingga pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap proses pemilihan metoda pengangkatan buatan hanya dapat ditentukan secara kualitatif. Pada kondisi ideal, sebuah metoda pengangkatan buatan yang tepat adalah metoda yang memiliki harga capital cost dan operating cost lebih rendah dibandingkan metoda lainnya, menghasilkan laju produksi paling tinggi diantara metoda lainnya, menghasilkan produksi kumulatif paling besar diantara metoda lainnya, mampu mengatasi problema produksi yang ada di sumur tersebut lebih mudah dibandingkan metoda lainnya dan memiliki banyak kelebihan dan sedikit kekurangan dibandingkan metoda lainnya. Dalam kasus di lapangan kondisi ideal ini jarang ditemukan, oleh karena itu kepekaan dan pengalaman lapangan seorang engineer sangat dibutuhkan dalam mengambil keputusan berdasarkan hasil perbandingan kelima factor pada tahap ketiga ini, sehingga sebuah metoda pengangkatan buatan yang tepat dapat diperoleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar